Senin, 16 September 2013

Skripsi Keperawatan – Intensitas Nyeri dan Perilaku Nyeri pada pasien Pasca Bedah ORIF di Rumah Sakit umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Download Kumpulan Proposal dan Skripsi Keperawatan Lengkap – Intensitas Nyeri dan Perilaku Nyeri pada pasien Pasca Bedah ORIF di Rumah Sakit umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Setiap individu membutuhkan rasa nyaman. Kebutuhan rasa nyaman ini dipersepsikan berbeda pada setiap orang. Kondisi ketidaknyamanan yang paling sering dihadapi klien adalah nyeri. Nyeri merupakan sensasi ketidaknyamanan yang bersifat individual.

Klien merespon nyeri yang dialaminya dengan beragam cara, misalnya berteriak, meringis, dan lain-lain. Oleh karena nyeri bersifat subjektif, maka perawat mesti peka terhadap sensasi nyeri yang dialami klien Dalam konteks keperawatan, perawat harus memperhatikan dan memenuhi rasa nyaman. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yang bertujuan untuk mengkaji nilai dari intensitas nyeri dan perilaku nyeri pada pasien pasca bedah ORIF. 34 pasien pasca bedah ORIF didapatkan dengan metode purposive sampling di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Data yang didapatkan bersumber dari hasil pengukuran menggunakan instrumen ukur data demografi, Skala Numerik Intensitas Nyeri/PNRS dan Laporan Observasi Perilaku Nyeri (Pain Behavior Observation Protocol). Uji validitas dan reabilitas instrument dalam penelitian ini tidak dilakukan karena penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan juga penelitian ini telah mendapatkan uji validitas dan reabilitas dengan hasil valid oleh para peneliti sebelumnya. Pengukuran ini dilakukan selama 3 hari berturut-turut, yang penyajiannya dalam bentuk tabel distribusi.

Hasil penelitian perilaku nyeri menunjukkan bahwa nilai yang dihasilkan berbanding lurus dengan intensitas nyeri yang dihasilkan. Hasil penelitian diatas dirincikan berdasarkan lama hari rawatan yaitu pada hari ke-2 hari rawatan pasca bedah ORIF, Intensitas nyeri terbanyak yang dimiliki responden adalah intensitas nyeri berat yaitu 33 orang (97,6%), dan jumlah responden yang memiliki intensitas nyeri sedang 1 orang (2,9%). Sedangkan perilaku nyeri hari ke-2 setelah pembedahan perilaku nyeri kategori tinggi sebanyak 22 orang (64,7%), perilaku nyeri kategori sedang sebanyak 12 orang (35,3%). Jadi semakin banyak hari rawatan pasca bedah ORIF, maka semakin sedikit respon nyeri yang dihasilkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar