Minggu, 13 Oktober 2013

Skripsi Keperawatan Pengaruh Kompres Dingin Kirbat Es terhadap Intensitas Nyeri Reumatoid Arthritis

Download Kumpulan Proposal dan Skripsi Keperawatan Lengkap – Pengaruh Kompres Dingin Kirbat Es terhadap Intensitas Nyeri Reumatoid Arthritis. Reumatoid Arthritis (RA) adalah penyakit autoimun, yang ditandai oleh sinovitis yang bersifat erosif, mengenai beberapa sendi yang simetris dan kadang-kadang melibatkan banyak sistem.

Sebagian besar perjalanan penyakit ini bersifat kronis fluktuatif dan dapat diderita selama dekade kehidupan, sehingga bila tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan sendi yang progresif, menimbulkan deformitas dan disabilitas yang mengakibatkan berkurangnya kualitas hidup. Reumatoid arthritis juga meningkatkan resiko kematian terutama pada penyakit Reumatoid Arthritis yang berat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompres dingin kirbat es terhadap intensitas nyeri Reumatoid Arthritis dengan menggunakan desain quasi eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 14 orang masing-masing kelompok intervensi dan kontrol terdiri dari 7 responden. Data demografi disajikan dalam bentuk distribusi dan frekuensi. Untuk mengidentifikasi intensitas nyeri pre dan post kompres dingin kirbat es dianalisa dengan menggunakan statistik parametrik yaitu paired t-test.

Berdasarkan hasil uji statistik hitung penelitian menunjukkan bahwa kompres dingin kirbat es tidak efektif digunakan dalam mengurangi nyeri Reumatoid Arthritis dimana p value > 0,05 sehingga Ho diterima. Uji statistik hitung untuk menilai perbedaan intensitas nyeri RA pada kelompok intervensi dan kontrol juga menyimpulkan bahwa Ho diterima yaitu kompres dingin tidak berpengaruh terhadap intensitas nyeri RA (p value > 0,05). Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa kompres dingin efektif digunakan dalam mengurangi nyeri RA.

Dengan adanya penelitian ini kompres dingin belum dapat dibuktikan mempunyai pengaruh terhadap intensitas nyeri RA sehingga perawat belum bisa menggunakan kompres dingin sebagai terapi alternatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar